Teori Kepribadian
Dalam Al-Quran terdapat penjelasan tentang kepribadian manusia dan ciri-ciri kepribadian yang bersifat umum, yang membedakan manusia dari makhluk Allah SWT. lainnya. Juga ditemukan beberapa pola, contoh umum kepribadian, gambaran tentang kepribadian yang lurus, tak lurus, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Para psikolog modern untuk memahami faktor-faktor kepribadian yang secara cermat dan tepat, kita harus mempelajari berbagai faktor yang menentukan kepribadian di antara nya faktor-faktor biologis, sosiologis dan kultural. (Utsman, 2005, 360). Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian pokok, yaitu (1) faktor hereditas, yakni faktor yang timbul dari bentukan individu itu sendiri (keturunan), (2) faktor lingkungan (milieu), yakni faktor yang timbul dari lingkungan eksternal, baik sosial maupun kultural. Di saat para psikolog modern mempelajari berbagai penentu kepribadian yang timbul dari sifat pembentukan individu itu sendiri, mereka membatasi perhatiannya hanya pada faktor-faktor fisis-biologis dengan melupakan atau mengabaikan aspek spiritual manusia dan pengaruhnya terhadap kepribadian. Keadaan ini sejalan dengan metodologi penelitian ilmiah mereka yang terbatas pada kajian tentang hal-hal yang dapat diobservasi dan diteliti dalam percobaan-percobaan ilmiah. Adapun yang menjadi alasan para psikolog yang menggunakan metode tematik eksperimental itu dengan tidak menggunakan aspek spiritual dalam kajian mereka adalah karena mereka tidak mengetahui bagaimana mengkaji aspek spritual dalam penelitian ilmiah tematik. Tetapi seharusnya keadaan tersebut tidak menjadi alasan bagi mereka untuk mengabaikan sama sekali aspek spiritual kepribadian dalam upaya memahami kepribadian manusia dan memahami sebab-sebab perilaku manusia, baik yang normal maupun yang menyimpang. Pengabaian aspek tersebut menyebabkan mereka tidak dapat menemukan metode terapi kejiwaan yang paling optimal untuk mengatasi gangguan kepribadian. Erich Fromm (dalam Utsman, 2005: 361) seorang Psikoanalisis, menyadari kekurangan psikologi modern dan kelemahannya dalam memahami manusia secara tepat lantaran mengabaikan aspek spiritual manusia. Utsman (2005: 362) berpendapat bahwa kita tidak dapat memahami kepribadian manusia secara jelas tanpa memahami hakikat semua faktor yang menentukan kepribadian, baik faktor biologis, spiritual, sosial maupun kultural. Pembatasan hanya pada faktor-faktor fisis-biologis dan faktor sosio-kultural, dengan mengabaikan pengaruh aspek spirtual pada manusia, hanya akan memberi gambaran yang tidak jelas dan tidak akurat mengenai kepribadian.Dalam diri manusia terdiri dari perpaduan dua unsur yang saling melengkapi dan harmonis dalam membentuk dirinya dan kepribadiannya. Kepribadian manusia dapat dipahami secara akurat dan terwujud dalam bentuknya yang hakiki manakala esensi manusia yang terdiri dari perpaduan dua unsur tesebut diperhatikan secara sempurna. Fenomena ini terlihat dalam kepribadian Rasulullah SAW. yang seimbang antara kekuatan spiritual yang mendalam dan vitalitas jasmaniah yang terpancar. Setiap teori memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulan dari teori-teori kepribadian adalah usaha-usaha untuk merumuskan atau mengungkapkan aspek-aspek penting tingkah laku manusia dan keberhasilan usaha-usaha ini harus dinilai terutama dari seberapa efektif teori-teori itu berhasil merangsang penelitian telah dipaparkan di atas, sedangkan kelemahannya ialah Teori kepribadian tidak akan mampu memberi gambaran yang komplit dan lengkap mengenai kepribadian dengan seluruh ciri-cirinya yang khas dan unik, karena hanya dapat mengekspresikan dalam bentuk-bentuk skematis dan tipologis, dengan melihat adanya persamaan-persamaan pokok yang ada pada manusia. Sedangkan keunggulan teori psikologis adalah pribadi sebagai satu unitas yang kompleks itu dianalisa sebagai elemen-elemen yang saling bergantung. Jadi ada uraian dari faset-faset dan elemen-elemen psikis dan fisiologis, yang dipaparkan secara “sepotong demi sepotong”, gejala demi gejala. Uraian demikian disebut sebagai analisa segmentil atau analisa partikularis ( Kartini, 2005:3). Adapun kelemahan teori psikologis adalah hasil pengetahuannya bersifat umum dan lebih bersifat satu pengabstraksian tentang manusia, karena umumnya menganalisa manusia sebagai satu obyek pendidikan. Dengan demikian manusia itu diredusir sebagai satu obyek-penelitian ilmiah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment