Friday, April 20, 2007

PROFESIONALISME GURU


Dewasa ini seiring dengan perkembangan jaman, berkembang pula aspek-aspek kehidupan manusia, khususnya dalam dunia pendidikan. Fenomena yang ada dalam dunia pendidikan saat ini di antaranya adalah kurangnya kesejahteraan para guru, kurangnya mutu atau kualitas sumber daya manusia, dan sarana prasarana pendidikan serta perangkat-perangkat pendidikan lainnya. Guru merupakan salah satu faktor utama dalam pendidikan, dituntut untuk mengalami perubahan dan profesional dalam bidangnya. Guru dituntut inovatif dalam berbagai hal, terutama hal-hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Dahulu sekolah dapat terselenggara jika ada murid, guru dan sarana serta prasarana yang menunjangnya. Guru merupakan satu-satunya sumber belajar, ia menjadi pusat bertanya segala permasalahan. Pada saat itu tugas guru hanya mentransfer pengetahuan kepada murid. Cara demikian dipandang cukup memadai, karena ilmu pengetahuan guru belum berkembang. Di Era globalisasi ini sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi seorang guru tidak mungkin menguasai seluruh khasanah ilmu pengetahuan walau dalam bidangnya sendiri yang ia tekuni. Dia tidak mungkin menjadi gudang ilmu dan satu-satunya sumber belajar bagi muridnya. Tugasnya bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga ia harus mampu membimbing, mengarahkan dan menunjukkan jalan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan dan memotivasi untuk berilmu. Dengan kata lain seorang guru harus mampu menumbuhkembangkan budaya membaca dan meneliti untuk menemukan sesuatu (scientific curiesty) pada diri muridnya. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas guru adalah "membelajarkan pelajar" atau dengan kata lain "mendewasakan manusia". Saat ini telah berkembang Kurikulum berbasis kompetensi di dalam dunia pendidikan. Di dalamnya guru tidak lagi menjadi pusat belajar, tetapi siswalah yang menjadi pusat belajar. Siswa dituntut untuk belajar mandiri, mencari informasi di luar sekolah, dan memiliki serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Dalam istilah bahasa Sunda guru kepanjangan dari digugu artinya seorang guru merupakan sosok yang selalu dipatuhi, ditaati oleh muridnya, dan ditiru artinya seorang guru adalah pribadi yang selalu dikuti dan dicontoh oleh muridnya. Berdasarkan pengertian tersebut sudah selayaknyalah seorang guru memiliki kepribadian yang unggul, berakhlak mulia, karismatik serta berwibawa sehingga patut untuk dijadikan contoh atau teladan yang baik bagi muridnya.
Untuk menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, karena seorang guru harus memiliki bekal-bekal menjadi pendidik (murabbi) yang baik. Seorang guru bukan hanya sekedar memberikan materi saja (mu'allim), melainkan ia juga harus fatonah dalam membimbing, mengarahkan dan mendidik anak didiknya berakhlak karimah. Adapun bekal-bekal atau kiat-kiat menjadi pendidik yang baik, di antaranya:
1. Ia harus selalu meluruskan niat, semata-mata beribadah kepada Allah dalam mengemban amanahnya, karena profesi guru adalah profesi yang agung dan luhur.
2. Mempersiapkan materi yang akan disampaikan , fisik dan mental
3. Yakin bahwa dirinya akan sukses dalam membina anak didik
4. Meningkatkan kredibilitas dan kewibawaan dengan menambah pengetahuan, pengalaman, bersikap jujur, tidak komersil, sederhana, hati-hati dalam berpendapat, dan memanfaatkan keterampilan khusus yang dimilikinya.
5. Mampu menarik simpati anak didiknya
6. Mampu memahami anak didiknya
7. Mampu menumbuhkan solidaritas dan kebersamaan.
Seorang guru harus mampu memposisikan anak didiknya sebagai partner dalam kegiatan belajar mengajar, bukan sebagai bawahan karena hubungan antara guru dan anak didik merupakan hubungan mutualisme dan saling melengkapi, artinya seorang guru tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari anak didiknya, begitu pula sebaliknya.

No comments: